Untuk sebagian orang, curhat adalah sebuah kebutuhan. Banyak orang
membenarkan karena dengan mengungkapkan uneg-uneg
biasanya pikiran akan menjadi plong alias lega sehingga tidak menimbulkan penyakit di kemudian hari. Ustad
Khalid Basalamah pernah menyampaikan dalam ceramah beliau bahwa konsep dasar
seorang muslim jika memiliki masalah hendaklah curhat kepada Allah. Diperbolekan
curhat kepada manusia dengan tujuan untuk berkonsultasi. Itu pun harus pada
ahlinya. Nah, jadi diluruskan dulu, ya, parameter curhat di sini adalah curhat
untuk mendapatkan solusi, bukan curhat yang bertujuan untuk mempengaruhi orang
lain bahwa kita ada di pihak yang paling benar atau untuk mencari pembenaran.
Setelah menikah, ternyata kita harus lebih berhati-hati dalam mencari
teman curhat. Jangan sampai kita mencurahkan isi hati pada orang yang salah. Salah
memilih teman curhat, apalagi tentang masalah yang sangat pribadi dalam pernikahan,
akan membuat kita mendapatkan masalah baru. Boro-boro solusi, yang ada justru
pikiran bertambah ruwet gara-gara masalah baru tersebut.
Kali ini Pernak-pernikahanmu akan memberikan beberapa tips untuk
memilih teman curhat mengenai masalah rumah tangga.
Pastikan Bukan Lawan Jenis
Ketika sudah menikah, pastikan bahwa kita tidak curhat kepada lawan
jenis, kecuali ayah, ibu, kakak, atau keluarga terdekat yang memang bisa
dipercaya. Curhat kepada lawan jenis mengenai masalah rumah tangga, apalagi
kepada mantan (ups), biasanya akan memicu fitnah. Orang lain bisa saja mengira
bahwa kita sedang menjalin hubungan dengannya. Curhat dengan lawan jenis juga
bisa membuka peluang perselingkuhan atau pertikaian rumah tangga.
Bisa Dipercaya Menjaga Rahasia
Pilih teman yang memang bisa dipercaya untuk menjaga rahasia. Jika
kita curhat kepada orang yang tidak bisa menjaga rahasia, maka harga diri serta nama baik diri dan keluarga bisa tercoreng. Bagaimana cara mengetahui apakah
seseorang bisa dipercaya atau tidak? Salah satunya adalah dengan melihat apakah
orang tersebut sering membicarakan masalah pribadi orang lain kepadamu atau
tidak. Jika tidak pernah, kemungkinan ia adalah orang yang bisa dipercaya.
Banyak orang nyaman curhat kepadanya karena rahasianya selalu aman terjaga.
Begitu pula sebaliknya.
Paham dan Peduli
Kadang seseorang, terutama wanita, mencurahkan isi hatinya agar merasa
lebih baik, lega. Tapi, kadang pun karena betul-betul membutuhkan solusi. Oleh
karena itu, pastikan teman curhat kita adalah seseorang yang memang mampu
memahami permasalahan kita. Lebih baik lagi teman yang peduli sehingga mau memberikan solusi dan mengupayakan bantuan.
Berpengalaman atau Setara
Curhat kepada orang yang berpengalaman akan memberikan manfaat yang
luar biasa untuk diri sendiri. Kita akan mendapatkan saran-saran dan hikmah
real sehingga membuat pikiran kita yakin akan solusi yang diberikan oleh si
teman curhat. Minimal, teman curhat kita harus sudah menikah juga. Jangan
sampai kita curhat masalah rumah tangga kepada anak SMA atau seseorang yang
belum memiliki pengalaman menikah sama sekali. Sebab, kemungkinan ia belum memiliki
kapasitas untuk memberikan solusi yang sesuai dengan kondisi kita.
Tidak perlu ke Banyak Orang
Pastikan kita curhat adalah untuk melegakan hati dan pikiran serta
mencari solusi. Jadi, kita hanya butuh satu atau dua orang saja untuk
mendengarkan curhat kita. Tidak perlu curhat kepada semua orang. Biasanya,
orang yang menceritakan masalah rumah tangganya kepada banyak orang dengan
persepsi yang ia miliki hanyalah untuk mencari pembenaran dan dukungan bahwa
dia ada di pihak yang paling benar.
Readers, upayakan untuk mencurhatkan masalah rumah tangga dengan
pasangan terlebih dahulu, ya. Upayakan permasalahan selalu selesai berdua tanpa
harus melibatkan orang tua, keluarga, teman, apalagi tetangga. Biarkan orang
lain selalu melihat pernikahan kita baik-baik saja. Mereka tidak perlu tahu
gejolak apa pun yang melanda di dalamnya.
0 Komentar